LaciHitam

http://www.youtube.com/watch?v=PW11S5FR2oY

It is here, that dreaded time of year when the “sniffles” pay a visit. Before you have to call your doctor for an appointment, aim for prevention. The best way to fight the cold or flu is by being productively proactive. This reminds me of a saying, “An ounce of prevention is better than a pound of medicine”. Narrated Ibn ‘Abbas: The Prophet   said: “ There are two blessings which many people lose: (They are) Health and free time for doing good. ” [ Bukhari ] Here are some tips on how you can fight the cold or flu, In sha Allah. 1. Think “Clean” We tell our children to wash hands before and after eating, sneezing, coughing and so forth. So why do some of us forget the rule for ourselves? To keep the cold out of your home, wash your hands as soon as you get home. Get everyone in the household to get into the same habit. Use an antibacterial spray to wipe door knobs in your home and common areas. Many aerosol sprays on the market kill 99.9% of the flu virus. If someone

Time is limited. Death is certain. However, our intention to live a  productive  life and to serve Allah  and His creation will itself be enough to count as a positive action. If you study the seerah (life of Prophet Muhammad  ) with specific focus on his daily and regular routines, it is an eye-opener. How meticulous he was in planning every aspect of his day; how he prioritized tasks; how serious he was about keeping his word and how he kept his speech precise and not indulging in idle talk. He was the best of creation, Khayru-l-Khalq, and it is natural we should learn from his example. Below are five lessons on time-management that we can draw from the Prophet’s  enormously  productive  and purpose-driven life. 1. Be an Early Riser The Prophet   said: “O Allah, bless my nation in their early mornings (i.e., what they do early in the morning).”  [ Ibn Majah ] Schedule your important tasks earlier in the day, especially those which require mental exercise, and watch the

Jika Engkau masih muda Tenang-tenangkan lah hatimu kerana perjalananmu masih panjang Pohon pengharapan masih rimbun, hijau dan subur justeru mudahlah bagimu menjadikan mimpi satu kejadian yang sebenarnya. Jika engkau telah tua Tenang-tenangkanlah hatimu kerana engkau telah terlepas  daripada pertempuran dan perjuangan yang sengit Engkau telah mengalami  pengalaman yang dalam Dalam sekolah hidup Engkau telah mengetahui firasat manusia dan tahu arah jalan yang bakal ditempuh sedetik usia di umur tuamu lebih mahal dan berharga berbanding dengan bertahun-tahun usia masa mudamu kerana engkau telah mengalami perjalanan yang panjang dan  pengalaman yang pahit (Al-Anisah Mai - Tasawuf Moden - Prof . Hamka)

SERATUS SUNNAH NABI S.A.W DALAM KEHIDUPAN   Buatlah pilihan yang mana satu dari 100 nie jika hendak buat semua pun tak ada  halangan dipersilakan... 1-Tidur Dalam Keadaan Berwuduk 2- Baca surah Ikhlas, Al-Falak dan An- Nas  Sebelum Tidur 3- Takbir dan Tasbih Ketika Tidur 4- Berdoa Ketika Terbangun Dari Tidur Waktu Malam 5- Doa  ketika Bangun Daripada Tidur 6- Berkumur dan Menghisap Air Ke Dalam Hidung Dari Satu Cedukan Sebelah Tangan 7- Berwuduk Sebelum Mandi 8-Baca Doa Selepas Wuduk 9-Jimat Penggunaan Air 10- Selepas Wuduk Sembahyang Dua Rakaat 11-Menjawab Seruan Azan 12- Banyak Bersugi 13- Ke Masjid Awal 14- Pergi Ke Masjid Berjalan  Kaki 15- Hadir Sembahyang Dengan Tenang 16- Doa Ketika Masuk Dan Keluar Masjid 17- Sembahyang Berhadang 18- Duduk  Atas  Dua Tumit Yang Didirikan Ketika Duduk Antara Dua Sujud 19-Duduk Atas Lantai Dengan Mendirikan Kaki Kanan Ketika Duduk Tahyat Akhir 20- Banyakkan Berdoa Setelah Tahyat Akhir Dan Sebelum Beri Salam 21- Melakukan Sembahyang Sun

Saya ditegur seseorang , "Pendapatan awak ni tak halal, kerja dalam institusi bank semua riba'"..."Bagaimana awak melalui hidup dengan pendapatan yang tiada berkat?" Belum banyak hujah saya terlepas dari mulut..belum banyak kata-kata yang dia dengar dari saya..dia berlalu pergi.. dan ayat terakhirnya mengatakan "berubahlah..dalam mencari keberkatan dalam hidup dan pendapatan".. Walaupun agak membengkakan hati saya...kerana pandangan dan hujah yang tak sempat untuk dilepaskan..saya bersyukur masih sempat tersenyum pada "ustaz" ini.. Senyum kerana Allah dan Rasul, bukankah nabi pesan "Ibtisamuka"..senyumlah kamu.. :) , si "ustaz" berlalu tanpa senyum, mungkin dia cukup yakin hidup dan pendapatannya cukup berkat sehingga urusan sekecil seperti senyum dan memaniskan muka tidak dirasakan perlu.. Dakwah itu bermula pada akhlak.. Akhlak tidak mengira dimana kita berada..hanya menjadi orang " dalam